Kamis, 18 Juni 2009

PEMBENTUKAN KEMBALI CUYUSIKA RANTING ALAS KUSUMA


Kurang Lebih begini Contoh Undangan.




Berapa hari yang lalu saya di hubungi oleh salah satu pendekar Cuyusika Bangau Putih ranting alas Kusuma.
Karena melihat Perkembangan Cuyusika Ranting Rasau Jaya dan pinang Dalam yang begitu Pesat beliau Berkeinginan untuk membentuk kembali Cuyusika bangau putih ranting Alas Kusuma yang Telah Fakum beberapa Tahun.

Belia meminta saya untuk membuatkan Undangan untuk mengundang Para Pendekar/i yang ada di PT.Alas Kusuma dan Sekitarnya.

Menurut saya dengan Kondisi Perusaaah Alas Kusuma Saat ini  tidak Menutup Kemungkinan Ranting Alas Kusuma Bisa Berkembang Pesat seperti Dulu Lagi.

Kalau ada Yang Rela Berkorban dengan Dedikasi Tinggi Demi Perkembangan Perguruan ini.

 
 

Minggu, 14 Juni 2009

Cuyusika Masuk daftar aliran salah Satu Perguruan Ind (Wikipedia Indonesia)



Daftar perguruan silat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Silat (disebut juga pencak, atau pencak silat) adalah suatu jenis seni beladiri Indonesia. Halaman ini berisi daftar beberapa aliran dan perguruan, yang terdapat baik di Indonesia maupun di luar negeri. Anda dapat menambahkannya dengan informasi yang sesuai.Daftar isi [sembunyikan]




Aliran dan perguruan di Indonesia
  1. HASDI (Himpunan Silat Dasar Indonesia) yang didirikan oleh Bapak RS. Hasdijatmiko pada tahun 1961, yang berpusat di jember Jawa Timur. Merupakan perguruan silat yang mengembangkan tekhnik gerak silat cepat dan lugas.
  2. PSHT ( Persaudaraan Setia Hati Terate )
  3. Silat Perisai Diri – teknik silat Indonesia yang diciptakan oleh Pak Dirdjo (mendapat penghargaan pemerintah sebagai Pendekar Purna Utama) yang pernah mempelajari lebih dari 150 aliran silat nusantara dan mempelajari aliran kungfu siauw liem sie (shaolin) selama 13 tahun. Teknik praktis dan efektif berdasar pada elakan yang sulit ditangkap dan serangan perlawanan kekuatan maksimum. Saat ini merupakan silat yang paling dikenal dan banyak anggotanya di Australia, Eropa, Jepang dan Amerika Serikat, lihat pula: Perisai Diri Cabang Bandung
  4. Silat Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria - ORGANISASI Pencak SIlat bernafaskan agama Katolik.didrikan oleh 7 dewan pendiri, termasuk Rm. Hadi,Pr. dan Rm. Sandharma Akbar,Pr.
  5. Silat Merpati Putih - perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong (PPS Betako)
  6. Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah - organisasi pencak silat yang menjadi wadah pendekar-pendekar yang berada di lingkungan Muhammadiyah
  7. Silat Zulfikari – ajaran bela diri dari Qadiri Rifai Tariqa
  8. Pukulan Bongkot – suatu aliran silat
  9. Silat Mubai - silat Muslim
  10. Silat Hikmatul Iman Indonesia - perguruan beladiri yang didirikan oleh Dicky Zainal Arifin.Merupakan aliran silat tersendiri tanpa pengaruh dari aliran manapun.
  11. Silat Elang Putih - perguruan beladiri yang bertempat di [[Bogor]). Merupakan aliran silat yang terdiri dari gabungan pencak silat aliran di Jawa Barat.
  12. Pusaka Sakti Mataram Lakutama PPS Inti Ombak - perguruan pencak silat yang mengaju pada zaman mataram jogja dan bercampur dengan aliran madura berkembang dengan tujuan pelestarian budaya bangsa.
  13. Pencak Silat Pertempuran – aliran silat yang terdiri dari gabungan beberapa aliran, terutama Pencak Silat Pamur dan Silat Sterlak. Pengaruh silat Indo-Melayu lainnya termasuk: Seni Bela Diri Silat Jati Wisesa dan Raja Monyet Silat
  14. Pencak Silat Gerakan Suci – merupakan pengembangan dari Pencak Silat Mande Muda
  15. CUYUSIKA BANGAU PUTIH (Perguruan Silat yang menggabungkan 4 jenis Aliran Beladiri) Pontianak - Kalimantan Barat, Lahir Di Banten, Berdiri di Banyuwangi oleh Erlang Selo Hari Bagus titisan Erlang Selo Dwi Payana, dan Berkembang di Pontianak Kalimantan Barat Oleh Muchsiono Hadi Saputra.(Red.H.E.Hrp)





Minangkabau
Silat Tuo - Aliran silat yang dianggap paling tua yang turun dari daerah Pariangan, Padang Panjang.
Silat Bungo - salah satu aliran silat Minang yang menekankan gerak pada aplikasi seni pencak silat.
Silat Sitaralak, Sterlak, Starlak - aliran silat keras dan kuat dari Minangkabau, berasal dari Agam, berkembang sampai ke wilayah Sawahlunto.
Silat Kumango - salah satu aliran silat di Minangkabau yang berasal dari kampung Kumango, Batusangkar, Kab. Tanah Datar
Silat Kota Anau - aliran silat daerah Koto Anau, Solok yang merupakan daerah pertahanan Minangkabau di masa dahulunya yang menghubungkan antara Pagaruyung sebagai pusat kerajaan dan Bayang, Pesisir Selatan .
Silat Pauah (Pauah) - aliran silat di Minangkabau yang berasal dari kampung Pauah, Kota Padang. Silat ini adalah silat termuda dan ada yang menganggap merupakan sari atau kompilasi (gabungan) dari hampir semua aliran silat yang ada di Minangkabau, silat ini khusus untuk berperang, sebab di Pauah, Padang merupakan salah satu basis perjuangan masyarakat Minangkabau
Silat Lintau - aliran silat di Minangkabau yang berasal dari kampung Lintau, Batusangkar, Kab. Tanah Datar.
Silat Harimau - salah satu aliran silat di Minangkabau yang menekankan pada permainan bawah.
Silat Sabandar - adalah silat yang berasal dari daerah Pagaruyung, Sumatera Barat, namun dikembangkan di Kampung Sabandar, Karangtengah, Cianjur.
Silat Buah Tarok - salah satu aliran silat di Minangkabau yang berasal dari Bayang, Pesisir Selatan. Salah satu peguruannya ada di Aur Duri Padang dengan nama peguruan Salimbado-Buah Tarok, dibawah asuhan Emral Djamal Datuak Rajo Mudo
Silat Pakiah Rabun
Silat Gajah Badoroang - berkembang di wilayah Kabupaten Sawahlunto/Sijunjuang.
Silat Luncua (Luncur)

Perayaan 1 muharram

Bagi Para pendekar, pelatih dan siswa-siswi Cuyusika Bangau Putih Se-Indonesia, diberitahukan bahwa akan ada perayaan 1 muharram 1431 Hijriyah y ang akan dilaksanakan pada :

Hari : Kamis-Jum’at
Tanggal : 17 – 18 Desember 2009 / 30 Djulhijjah 1430 H – 1 Muharram 1431 Hijriyah
Tempat : Pantai Singkawang ( Belum ditentukan lokasi tepatnya ) Kota Pontianak – Kalimantan Barat, Indonesia
Untuk Informasi selanjutnya silahkan cek melalui situs milik Bang Anggi Cabang Pontianak

Bisa Anda Buka Di sini  Anggi Cabang Pontianak
Terima Kasih

Selasa, 09 Juni 2009

Kenalkan Ini Foto Ane



Hehe... Jelek Yaa...

Saudara-saudaraku yang lama pasti udah Kenal

Rencana Pembukaan Tempat Latihan Baru & Denah Lokasi

Ohya...
dalam waktu dekat ini
kami akan membuka tempat latihan baru di SMPN 2 Rasau Jaya
Di Bawah Naungan Cuyusika Ranting Rasau Jaya...

Mohon Dukungannya
Kemungkinan Kita di minta untuk menampilkan Atraksi  Untuk menyemangati Para Siswa Baru
Kami Menerima Dengan Senang Hati Apabila Kawan2 Bersedia Andil Dalam Atraksi Tersebut


Pemberi Tahuan Menyusul

Berikut Denah Lokasinya

Pelatih MTSN 1 RASAU JAYA Ranting Rasau Jaya


Jumat, 05 Juni 2009

PERATURAN PERTANDINGAN PENCAK SILAT

Penggolongan pertandingan remaja untuk putra dan putri, berumur diatas 14 s/d 17 tahun. Kebenaran tentang umur dibuktikan denan akte kelahran/ ijazah/ paspor. Pembagian kelas menrut berat badan, penimbangan pertama dilakukan sekurang kurangnya 6 (enam) jam sebelum dimulainya pertandingan pertama dalam satu kejuaraan. pada waktu penimbangan pasilat hanya mengunakan pakaian pencak silat yang kering tanpa sabuk, penimbangan ulang dilakukan 15 (lima belas) menit sebelum pesilat mengikuti pertandingan sesuai dengan jadwalnya.

Peraturan pencak silat

Penggolongan

a. Kategori remaja (14-17 Tahun)- putera-puteri

No Kelas dan golongan Berat badan (Kg)
1 Kelas A 39-42
2 Kelas B 42-45
3 Kelas C 45-48
4 Kelas D 48-51
5 Kelas E 51-54
6 Kelas F 54-57
7 Kelas G 57-60
8 Kelas H 60-63
9 Kelas I 63-66
Keterangan :
• Untuk kelompok bagian puteri, kelas pertandingan hanya sampai H
• Untuk kelompok bagian putera, kelas pertandingan sampai I

b. Kategori dewasa (17-35 Tahun)- putera

No Kelas dan golongan Berat badan (Kg)
1 Kelas A 45-50
2 Kelas B 50-55
3 Kelas C 55-60
4 Kelas D 60-65
5 Kelas E 65-70
6 Kelas F 70-75
7 Kelas G 75-80
8 Kelas H 80-85
9 Kelas I 85-90
10 Kelas J 90-95
Keterangan :
• Untuk berat badan 95 keatas (Putera) dimasukan kedalam kelas bebas

c. Kategori dewasa (17-35 Tahun)- puteri
No Kelas dan golongan Berat badan (Kg)
1 Kelas A 45-50
2 Kelas B 50-55
3 Kelas C 55-60
4 Kelas D 60-65
5 Kelas E 65-70
6 Kelas F 70-75
Keterangan :
• Untuk berat badan 75-90 (Puteri) dimasukan kedalam kelas bebas


B.Gelanggang Pertandingan dan Administrasi


Keterangan :
1. Ketua pertandingan (1 orang)
2. Dewan wasit juri (3 orang )
3. Sekretaris pertandingan
4. Anggota wasit juri (18 orang)
5. Papan nilai
6. Pengamat waktu
7. Goong
8. Penimbang berat badan (2 orang )
9. Tim meis (4 orang )
10. Sudut biru
11. Sudut merah
12. Sudut netral
13. Juri (5 orang)


Administrasi
Administrasi ini terdiri dari bebarapa yarat tertentu dan merupakan lembaran-lembaran blanko yang diantaranya, yaitu
- Pengasan
- Penilaian
- Timbangan
- Pengabsahan
- Laga
- Protes dan sebagainya
pembagian tugas dalam pelaksanaan pertandingan silat ini yaitu:

• Ketua adapun tugasnya yaitu
 Menentukan kebijakan
 Menetukan layak atau tidak layaknya jalan pertandingan


• Sekretaris adapun tugasnya yaitu
 Mengatur dan membagi jadwal
 Mencatat kejadian-kejadian penting pada saat jalanya pertandingan


• Pengawas Timbangan adapun tugasnya yaitu
 Untuk mengawasi setiap peserta lomba yang akan ditimbang berat badanya, sehingga dapat menentukn kelas-kelas dalam pertandingan

• Teknik Dilegit adapun tugasnya yaitu
 Untuk memantau kinerja wasit juri yang harus berasal dari wasit juri Jawa Barat


Perlengkapan pesilat
perlengkapan yang digunakan oleh para peslat berfungsi untuk melindngi bagian bagian tubuh tertentu yag bersifat fital bagipara pesilat, diantaranya :
i. Pakaian Hitam-hitam(gambar 1.1-lampiran)
   Merupakan pakaian wajib bagi para peilat
ii. Body Protector (gambar 1.2, 1.3 dan 1.4-lampiran)
    Melidungi bagian tubuh bagian atas pilat dari puklan dan tendangan pesilat lain
iii. Pelindung Kemaluan
     Melindungi kemaluan dari tedangan pesilat lain
iv. Pelidung Gigi
     Melindungi lidah agar tidak tergigit


Waktu pertadingan
Dalam pertandingan silat, setiap satu kali pertandingan terdiri dari tiga babak. Setiap babak menghabiskan waktu selama tiga menit, yang terdiri dari dua menit waktu bertanding dan satu menit waktu itirahat. Setiap pertadingn akan terdengar bunyi bel/goong yang dibunyikan timer untuk menandakan berawak atau berakhirnya pertandingan.
Detail:
• Ronde 1, main dua menit dan istirahat satu menit
• Ronde 11, main dua menit dan istirahat satu menit
• Ronde 111, main dua menit


Sasaran dan aba-aba yang digunakan
i. Sasaran
Sasaran dalam silat adalah
• Dada
• Perut
• Rusuk kiri dan kanan
• Punggung untuk bagian belakang
apabila pesilat memukul bagian bagian selain bagian yang tercantum diatas, peilat akan diberi peringatan oleh wasit, dan apabila sudah tiga kali peringatan maka nilainya akan dikurangi satu point


ii. Aba-aba
Aba-aba yang diunakan daam silat adalah:
• Bersedia
• Mulai
• Berhenti
• Pesilat
• Pasang


Prestasi teknik
Prestasi teknik adalah nilai yang diberikan kepada pesilat apabila melakukan teknik dalam dilat terhadap pesilat lain. diantaranya:
• Pukulan mendapatkan nilai 1
• Tendangan mendapatkan nilai 2
• Jatuhan mendapatkan nilai 3
• Tangkapan mendapatkan nilai 5


Keterangan:
- Jatuhan dianggap tidak sah bila kedua peasilat jatuh secara bersamaan
- Jika melakukan teknik sambil menghindar, maka diberi nilai point tambahan +1,   seperti    menghindar-menendang maka nilainya 2 (untuk tendangan ) +1 (disertai   menghindar    sebelumnya), dan seterusnya
- Bagian-bagian tertentu yang dalam pencak silat tidak boleh melakukan tendangan,   pukulan    dan sebagainya (penjlasan lanjutan tentang bagian yang tidak boleh   diserang), yaitu:
   o Bagin dari leher keatas dan bagian alat vital merupakam bagian yang tidak boleh   diserang    dan jika bagian itu terkena pukulan, tendangan atau lainya maka akan   terjadi fol atau dis
- Jika dalam penilaian (khususnya bantingan terdapat keragu-raguan maka juri akan   berkumpul    mengambil voting untuk meetukan yang sah atau tidaknya bantingan   tersebut


Penentuan pemenang
Pemenang dalam satu pertandingan akan dtetukan oleh kumlah nilai yang diperoleh ketika melakukan pertandingan. Ketika penentuan pemenang juri akan mengangkat bndera merah atau biru (bendera merah di tangan kiri dan bendera biru di tangan kanan)

Kamis, 04 Juni 2009

Sintang Siap Jadi Tuan Rumah Porprov 2010



Pontianak, Pesta olahraga terbesar di daerah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalbar, sekaligus seleksi atlet mewakili Kalbar di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau 2012.

Ajang adu gengsi meraih prestasi olahraga antar-kabupaten/kota se-Kalbar tahun 2010 ini, Sintang siap jadi tuan rumah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah pada pekan olahraga Poprov se Kalbar ini. Demikian hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Sintang, dr Jarot Winarno M.Med PH , kepada sejumlah wartawan, usai menutup Kejurda renang di Kolam Renang Kelam Permai sintang, beberapa waktu lalu. Hingga saat ini Kabupaten Sintang terus berbenah untuk menjadi tuan rumah mulai dari mendirikan fasilitas olahraga, sampai ke persoalan kesiapan lainnyaSalah satunya sekarang kami sedang membangun padepokan bela diri dan silat,� jelas Jarot.

Namun kesemuanya ini, katanya kembali lagi kepada keputusan Koprov Kalbar sebagai induk cabang olahraga dan juga Gubernur Kalbar Corrnelis apakah daerahnya layak untuk menjadi tuan rumah atau tidak. â€Å“Dari segi pemerintahan kami siap, tergantung dari Koprov Kalbar dan juga izin dari Pak Gubernur agar Kabupaten Sintang menjadi tuan rumah 2010 mendatang,â€� kata dia. Sampai saat ini kata Jarot Sintang terus membuktikan keinginannya memajukan prestasi olahraga Kalbar dan itu dibuktikan dengan pelaksanaan kejurda renang dan pencak silat yang baru pertama kali digelar di luar Kota Pontianak. â€Å“

Untuk itu Sintang kami berkeinginan untuk menjadi tuan rumah pesta olahraga tingkat Provinsi se Kalbar ini,â€� tukasnya. Kendati demikian dia tidak memungkiri kalau untuk menjadi tuan rumah Porprov perlu diadakan shering dana antara pemerintah Kabupaten Sintang dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat agar terjalinnya kerjasama yang baik untuk mencapai kesuksesan penyelenggaraan. Ketua Pengcab PSSI Kabupaten Sintang ini menegaskan mulai saat ini cabang olahraga coba dibangun yang juga kedepannya sangat bermanfaat dalam melaksanakan pembinaan bagi setiap atlet. â€Å“Kita berharap Porprov diselenggarakan dengan shering dana pemerintah Kabupaten Sintang dan Pemprov Kalbar serta didukung dengan sarana yang telah tersedia di Kabupaten Sintang,â€� ucapnya. (lil)

( Trus Mana Gaung IPSI kabupaten KUBURAYA??? Kok Kami Balum menerima undangan sampai Saat INi???)


PENCAK SILAT




From: Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pencak Silat atau Silat (berkelahi dengan menggunakan teknik pertahanan diri) ialah seni bela diri Asia yang berakar dari budaya Melayu. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura tapi bisa pula ditemukan dalam berbagai variasi di berbagai negara sesuai dengan penyebaran suku Melayu, seperti di Filipina Selatan dan Thailand Selatan. Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, saat ini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh.

Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa), adalah nama organisasi yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam untuk mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara.

Sejarah


Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Meskipun demikian, silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas, yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di pulau-pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lainnya juga mengembangkan sebentuk silat tradisional mereka sendiri. Sheikh Shamsuddin (2005) berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu beladiri dari Cina dan India dalam silat. Bahkan sesungguhnya tidak hanya itu. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kebudayaan Melayu (termasuk Pencak Silat) adalah kebudayaan yang terbuka yang mana sejak awal kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan berbagai kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan lainnya. Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian berasimilasi dan beradaptasi dengan kebudayaan penduduk asli. Maka kiranya historis pencak silat itu lahir bersamaan dengan munculnya kebudayaan Melayu. Sehingga, setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan yang dibanggakan. Sebagai contoh, bangsa Melayu terutama di Semenanjung Malaka meyakini legenda bahwa Hang Tuah dari abad ke-14 adalah pendekar silat yang terhebat. Hal seperti itu juga yang terjadi di Jawa, yang membanggakan Gajah Mada.

Perkembangan dan penyebaran silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum Ulama, seiiring dengan penyebaran agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Catatan historis ini dinilai otentik dalam sejarah perkembangan pencak silat yang pengaruhnya masih dapat kita lihat hingga saat ini. Kala itu pencak silat telah diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau-surau. Silat lalu berkembang dari sekedar ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah. Disamping itu juga pencak silat menjadi bagian dari latihan spiritual.
Istilah dalam Pencak Silat
Sikap dan Gerak

Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.
Teknik

Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
Jurus

Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
Aspek dan bentuk

Kesenian Randai dari Sumatra Barat memakai silek (silat) sebagai unsur tariannya.

Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat jaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.

1.Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.

2.Aspek Bela Diri:Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.

3.Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek ini. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.

Bentuk pencak silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu sama lain, sesuai dengan aspek-aspek yang ditekankan. Banyak aliran yang menemukan asalnya dari pengamatan atas perkelahian binatang liar. Silat-silat harimau dan monyet ialah contoh dari aliran-aliran tersebut. Adapula yang berpendapat bahwa aspek bela diri dan olah raga, baik fisik maupun pernapasan, adalah awal dari pengembangan silat. Aspek olah raga dan aspek bela diri inilah yang telah membuat pencak silat menjadi terkenal di Eropa.

Bagaimanapun, banyak yang berpendapat bahwa pokok-pokok dari pencak silat terhilangkan, atau dipermudah, saat pencak silat bergabung pada dunia olah raga. Oleh karena itu, sebagian praktisi silat tetap memfokuskan pada bentuk tradisional atau spiritual dari pencak silat, dan tidak mengikuti keanggotaan dan peraturan yang ditempuh oleh Persilat, sebagai organisasi pengatur pencak silat sedunia.
Tingkat kemahiran

Secara ringkas, murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa tahap atau tingkat kemahiran, yaitu:
1.Pemula, diajari semua yang tahap dasar seperti kuda-kuda,teknik tendangan, pukulan, tangkisan, elakan,tangkapan, bantingan, olah tubuh, maupun rangkaian jurus dasar perguruan dan jurus standar IPSI

2.Menengah, ditahap ini, pesilat lebih difokuskan pada aplikasi semua gerakan dasar, pemahaman, variasi, dan disini akan mulai terlihat minat dan bakat pesilat, dan akan disalurkan kepada masing-masing cabang, misalnya Olahraga & Seni Budaya.

3.Pelatih, hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di tahap pemula, dan menengah akan membuat pesilat melangkah ke tahap selanjutnya, dimana mereka akan diberikan teknik - teknik beladiri perguruan, dimana teknik ini hanya diberikan kepada orang yang memang dipercaya, dan mampu secara teknik maupun moral, karena biasanya teknik beladiri merupakan teknik tempur yang sangat efektif dalam melumpuhkan lawan / sangat mematikan .

4.Pendekar, merupakan pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan, mereka akan mewarisi ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi.

Pencak Silat di dunia

Pencak Silat telah berkembang pesat selama abad ke-20 dan telah menjadi olah raga kompetisi di bawah penguasaan dan peraturan Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa, atau The International Pencak Silat Federation). Pencak silat sedang dipromosikan oleh Persilat di beberapa negara di seluruh 5 benua, dengan tujuan membuat pencak silat menjadi olahraga Olimpiade. Persilat mempromosikan Pencak Silat sebagai kompetisi olah raga internasional. Hanya anggota yang diakui Persilat yang diizinkan berpartisipasi pada kompetisi internasional.

Kini, beberapa federasi pencak silat nasional Eropa bersama dengan Persilat telah mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa. Pada 1986 Kejuaraan Dunia Pencak Silat pertama di luar Asia, mengambil tempat di Wina, Austria.

Pada tahun 2002 Pencak Silat diperkenalkan sebagai bagian program pertunjukan di Asian Games di Busan, Korea Selatan untuk pertama kalinya. Kejuaraan Dunia terakhir ialah pada 2002 mengambil tempat di Penang, Malaysia pada Desember 2002.

Selain dari upaya Persilat yang membuat pencak silat sebagai pertandingan olahraga, masih ada banyak aliran-aliran tua tradisional yang mengembangkan pencak silat dengan nama Silek dan Silat di berbagai belahan dunia. Diperkirakan ada ratusan aliran (gaya) dan ribuan perguruan.

Padepokan Pencak Silat Indonesia


Pintu Gerbang Padepokan Pencak Silat

Padepokan adalah istilah Jawa yang berarti sebuah kompleks perumahan dengan areal cukup luas yang disediakan untuk belajar dan mengajar pengetahuan dan keterampilan tertentu. Padepokan yang disediakan untuk belajar dan mengajar Pen-cak Silat dinamakan Padepokan Pencak Silat.

Padepokan Pencak Silat Indonesia (PnPSI) adalah padepokan berskala nasional dan internasional yang berlokasi di di tas lahan yang luasnya sekitar 5,2 hektar di kompleks Taman Mini Indonesia Indah. Luas total bangunannya sekitar 8.700 m2 dan luas total selasar-selasarnya sekitar 5.000 m2. Padepokan ini secara resmi dibuka oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1997.

Padepokan Pencak Silat Indonesia (PnPSI) mempunyai sekurang-kurangnya 5 fungsi, yakni :

1.Sebagai pusat informasi, pendidikan, penyajian dan promosi berbagai hal yang menyangkut Pencak Silat.

2.Sebagai pusat berbagai kegiatan yang berhubu-ngan dengan upaya pelestarian, pengembangan, penyebaran dan pening-katan citra Pencak Silat dan nilai-nilainya.

3.Sebagai sarana untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat Pencak Silat Indonesia.

4.Sebagai sarana untuk mempererat persahabatan diantara masyarakat Pencak Silat di berbagai negara.

5.Sebagai sarana untuk memasyarakatkan 2 kode etik manusia Pencak Silat, yakni : Prasetya Pesilat Indonesia dan Ikrar Pesilat.

Organisasi Pencak Silat
1.PERSILAT- Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa
2.IPSI - Ikatan Pencak Silat Indonesia
3.PESAKA Malaysia - Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia
4.PERSISI - Persekutuan Silat Singapore
5.EPSF - European Pencak Silat Federation

Sampai saat ini Anggota Organisasi Pencak Silat yang sudah terdaftar/tercatat di PERSILAT sebanyak 33 organisasi di seluruh dunia.

SENI PERTAHANAN DIRI ISLAMI (SENDI ISLAMI)

”Hai orang-orang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan bersiagalah diperbatasan negerimu. Dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”.

(Surah Ali-Imran, QS 3:200)

”Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat baik”.

(Surah Al-Ankabuut,QS 29:64)

Kedua ayat yang dipetik dari Al-Qur’an tersebut diatas, merupakan petunjuk agar manusia melakukan ikhtiar untuk melatih jiwa-raganya dan meningkatkan ilmu pengetahuan serta wawasannya agar menjadi manusia yang berguna bagi agama, bangsa dan negaranya. Senantiasa istiqamah dan tawakkal kepada Allah swt, serta yang terpenting adalah niat untuk mencari ridha Allah semata baik dalam bekerja dan berprestasi maupun beramal saleh. Juga tersirat untuk membentuk disiplin diri dan korps dalam menjaga perbatasan negeri yang secara fisik adalah tanah air, akan tetapi bisa diartikan juga sebagai karakter dan moral suatu bangsa,misalnya: jangan bersifat serakah dan khianat atau populernya KORUPSI supaya beruntung! (kalau punya sifat KKN, yach tahu sendiri deh akibatnya …….. nyusahin banyak orang).

Hal yang sama juga terdapat dalam semua agama, antara lain dapat dipetik dari agama Hindu, sebagaimana dibawah ini :

”Wahai umat manusia yang giat, gigihlah dan milikilah bagian-bagian tubuh yang kuat, cekatanlah dan penuh semangat kerja, kembangkanlah kemashuranmu jauh-jauh dan luas serta selalu tetap berbahagia. Dikau akan memiliki kemampuan seperti Sang Hyang Agni”.



(Weda-yayur XI :44)

Dapat dipahami, bahwasanya untuk menjadi manusia pembangunan yang tangguh itu diperlukan tubuh yang sehat dan kuat, mentalitas yang penuh semangat dan ulet/gigih serta senantiasa dalam kesabaran/bahagia. Tentunya senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuan dan memelihara iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sebagai ilustrasi : 1945, bom atom dijatuhkan dikota Hiroshima dan Nagasaki-Jepang. Seluruh dunia mengetahui peristiwa itu dan memperkirakan Jepang yang miskin dari sumber daya alam akan ”bangkrut” serta mungkin hidup dari ”belas kasihan” bangsa-bangsa lain. Namun yang terjadi adalah diluar dugaan, tidak lebih dari 20 tahun setelah peristiwa yang mengenaskan ini; bangsa dan negara Jepang mampu bangkit dan menjadi ”Macan Asia”. Bahkan sekarang ini mereka mampu menyaingi bangsa-bangsa yang memeranginya dulu, baik dalam perekonomian maupun dalam bidang teknologi modern. Hal ini dimungkinkan karena generasi tua berhasil mewariskan semangat ”Bushido” kaum Samurai kepada generasi muda dan generasi penerus selanjutnya menjadi semangat ”Bushido Kebangkitan dan Pembangunan”. Caranya cukup unik, yaitu dengan ”memaksa” pemuda, siswa SMU dan Mahasiswa mereka berlatih Olah Raga Beladiri tradisi Jepang, seperti: Karate, Aikido, Kempo dan lain- lainnya sebagai olah raga massal atau sebagai kurikulum tambahan yang wajib diikuti (selain kurikulum akademik disekolah dan perguruan tinggi). Hasilnya adalah bangsa Jepang dengan etos dan produktifitas kerja yang luar biasa, dan tentunya kemahiran/ ketrampilan tenaga manusia yang sulit ditandingi. Jadi dapat disimpulkan betapa bangsa Jepang sangat menyadari kesehatan jasmani dan rokhani masyarakat adalah asset utama untuk pembangunan bangsa dan negara. Mungkin para orang tua kita (terutama yang pernah bergabung dalam PETA) masih ingat pada masa pendudukan Jepang dulu, setiap pagi harus melakukan Taisho yang sebenarnya merupakan persiapan latihan Karate.

Pada tulisan kedua ini akan diuraikan mengenai Olah Raga/Seni Beladiri yang juga bersifat massal, artinya dapat diikuti oleh masyarakat umum. Untuk mengingatkan kembali, bahwasanya dalam SENDI Islami terdapat 2 (dua) jenis latihan yang bersifat massal, yaitu :

1. Olah Raga Pernafasan ; sebagai olah raga yang memiliki ”keajaiban” (bagi orang awam) dan dapat diikuti oleh masyarakat luas,pria dan wanita yang sudah berusia diatas 16 tahun keatas tanpa batasan umur (asal masih bernafas), berbadan sehat atau sakit, semuanya bisa mulai mengikuti latihan ini. Lebih jelasnya, baca tulisan pertama.

2. Olah Raga Beladiri ; sebagai sebagai olah raga bagi mesyrakat umum pemuda dan pemudi yang berbadan sehat serta tidak cacat ataupun pernah patah tulang, juga tidak pernah mengidap penyakit yang berbahaya (seperti: jantung, liver, astma dan lainnya) berdasarkan surat keterangan dari dokter atau rumah sakit. Dan untuk mendapatkan hasil yang baik, maka latihan harus dimulai pada usia antara 16 s/d 25 tahun. Tentunya dalam wilayah Republik Indonesia yang berdasarkan Panca Sila, maka semua yang berlatih Olah Raga Beladiri harus beragama!.

II. Olah Raga Beladiri :

Pada olah raga beladiri, misi awalnya adalah mempersiapkan manusia sebagai tenaga pembangunan yang sehat dan tangguh serta sekaligus menciptakan sistem pertahanan dan ketahanan masyarakat. Namun, 15 tahun terakhir ini berkembang menjadi olah raga prestasi (dan prestise), mungkin untuk lebih menarik perhatian generasi muda mau/ikut berlatih. Karena biasanya dengan adanya peningkatan status ekonomi dan sosial pada masyarakat, maka pemuda/pemudi dan demikian juga para orang tua tidak menyukai atau gengsi putra/putri mereka bekerja ataupun berlatih yang bersifat fisik …… sehingga timbul opini bahwa latihan olah raga beladiri hanya untuk orang yang berpendidikan rendah, petugas keamanan atau bahkan mungkin untuk para preman saja. Wallahualam, padahal tujuan utama dari olah raga beladiri adalah untuk membentuk mental dan karakter yang baik dan tangguh (bebas dari penyakit masyarakat yang dikenal sebagai MALIMA ataupun Narkoba), fisik yang kuat dan sehat untuk belajar dan bekerja, sedangkan ketrampilan berkelahi dapat dipakai untuk mempertahankan diri dari tindak kejahatan serta sukarelawan bela negara. Dan yang terpenting tidak takut atau minder terhadap bangsa lain, apalagi pada era globalisasi.

A.Lingkup latihan Olah Raga Beladiri :

Olah Raga Beladiri yang juga merupakan salah satu jenis dari SENDI Islami adalah latihan yang bersifat isotonik dan isometrik yang dirangkai dalam bentuk ketrampilan beladiri (baik dengan tangan kosong maupun bersenjata), sekaligus merupakan sarana pembentukan karakter yang luhur dan keimanan/ketakwaan kepada Allah swt. Dasar dari latihan ini adalah adalah paduan dari 3 (tiga) unsur , yaitu :

1. Nafas (breath), yang dipakai disini adalah nafas dada dan nafas inti

2. Saripati jurus/latihan (Essence),yang terdiri dari latihan kuda-kuda dan jurus dasar, rangkaian keindahan jurus dan sistimatika perkelahian.

3. Semangat (spirit)

Dari latihan paduan ketiga unsur diatas, secara bertahap akan terbentuk suatu “wadah” cadangan tenaga fisik (fisio energi) yang terpusat pada 4 cm atau 3 jari dibawah pusar dan terletak antara pusar dan kolom tulang belakang. Dalam olah raga beladiri Karate dikenal sebagai “hara” yang memungkinkan seorang karateka mampu melakukan jurus dengan “kime”, suatu killing punch (tokui tsuki) atau killing kick (tokui geri). Jadi kalau “wadah” fisio energi sudah terbentuk, maka kekuatan pukulan akan jadi bertambah kuat disamping itu tubuh akan lebih tahan terhadap benturan pukulan atau benda keras karena adanya kontraksi otot secara otomatis (dihasilkan dari “wadah” fisio energi sewaktu penggunaan nafas inti).

Disini jelas terlihat perbedaan mendasar antara Olah Raga Pernafasan dimana perlu pembukaan simpul/saluran energi yang dibantu oleh seorang Guru yang mursyid dan menghasilkan tenaga dalam (bio-energi) sedangkan pada Olah Raga Beladiri “wadah” fisio energi terbentuk dengan sendirinya secara bertahap dibawah bimbingan seorang Guru dan menghasilkan tenaga luar/fisik (fisio energi).

B.Sistimatika latihan Olah Raga Beladiri:

Titik berat dari latihan olah raga beladiri adalah pada latihan untuk mendapatkan saripati jurus/latihan (essence), sedangkan pernafasan yang baik didapatkan/diukur dari kekuatan melakukan jurus dan ketahanan fisik dalam berlatih, tentunya kedua hal tersebut harus ditopang oleh semangat yang tinggi untuk berlatih dengan sabar/tekun. Dan keseluruhan latihan ini haruslah ditunjang dengan makanan/gizi yang memadai, karena tujuan akhirnya adalah kekuatan, kecepatan dan ketepatan reaksi/gerakan serta ketahanan dan kestabilan gerakan dalan interval waktu selama mungkin (stamina dan tingkat kesegaran tubuh) dalam sistimatika beladiri/berkelahi. Kalaulah tujuan akhir ini bisa dikonversikan menjadi sebuah kekuatan dan semangat untuk belajar, bekerja dan berprestasi, maka tentu hasilnya akan …….. luarbiasa !.

Program atau kurikulum latihan Olah Raga Beladiri pada umumnya adalah 4 (empat) tahun sampai mendapat predikat Pendekar Muda atau Pelatih Muda (dalam Karate mendapat predikat DAN I), dengan jadwal berlatih 2X seminggu dan waktu berlatih 2-3 jam setiap latihan (agar tidak menyita waktu belajar atau bekerja), serta ujian kenaikan tingkat tiap semester.

Secara sederhana thapan atau sistimatika latihan olah raga beladiri, dibagi menjadi :

1. Latihan kuda-kuda dan jurus-jurus dasar

2. Latihan rangkaian jurus

3. Latihan sistimatika perkelahian

Catatan :

a. Pernafasan pada latihan kuda-kuda dan jurus-jurus dasar adalah pernafasan dada, sedangkan pada latihan rangkaian jurus adalah pernafasan dada dengan berbagai variasi. Dan pernafasan pada latihan sistimatika perkelahian inti adalah pernafasan inti.

b. Semangat adalah kata kunci keberhasilan dalam berlatih. Karena dengan semangat anda datang ketempat latihan yang nilainya sama dengan 50% latihan, dengan semangat anda memperhatikan latihan yang nilainya 25% latihan, dan dengan semangat mengikuti latihan dengan tekun/sabar akan mendapatkan nilai 25% lagi. Dalam latihan anda akan mendapat semacam semangat dan berlatih menggunakannya, yaitu: semangat, pikiran dan fisio energi yang ”diletupkan” dalam sebuah jurus disertai ”pekikan khas” untuk menambah kekuatan/daya hancur jurus tersebut (dalam istilah Karate disebut Kiai …… bukannya Kyai lho). Latihan semangat ini akan membuat mental seseorang menjadi lebih tangguh dan ulet, serta tidak gampang putus asa.

1. Latihan kuda-kuda dan jurus-jurus dasar :

Pengenalan latihan kuda-kuda dan jurus-jurus dasar (yang cukup banyak) akan diberikan secara bertahap sesuai dengan tingkatannya, demikian juga kegunaan dan penggunaannya (dalam istilah Karate disebut Kihon). Tingkatan yang lebih tinggi tentu harus berlatih lebih banyak jenis kuda-kuda dan jurus yang harus dilatih dan dengan bobot latihan yang lebih berat. Lingkup latihannya dapat disederhanakan sebagai berikut :

a.Pengenalan dan latihan berbagai jenis kuda-kuda, ditambah dengan 1 atau 2 macam pukulan/tangkisan/tendangan dalam posisi statis, untuk memperoleh kuda-kuda yang kokoh dan kekuatan putaran pinggang (belly power).

Contoh:

Kuda-kuda ’pelana’(berat badan ditengah) ditambah dengan pukulan lurus kedepan arah dada atau kepala, untuk melatih belly power, kecepatan dan ketepatan pukulan serta kekokohan kuda-kuda.

b.Pergerakan kuda-kuda dan jurus dasar, maju maupun mundur untuk memperoleh kuda-kuda yang kokoh namun ringan dalam bergerak dankekuatan jurus maksimal dari putaran pinggang (belly power).

Contoh:

Jurus pukulan lurus kedepan (arah dada atau kepala), bergerak maju dengan kuda-kuda ’zen’ (berat badan dikaki depan).

c.Pergerakan/perubahan kuda-kuda dan gabungan jurus dasar,maju maupun mundur untuk memperoleh irama dan pengaturan kekuatan tiap jurus yang dilatih bertumpu pada putaran pinggang (belly power).

Contoh : tubuh

Maju selangkah dengan kuda-kuda ’pelana menyiku’ jurus tepis pukulan,kemudian dilanjutkan dengan pukulan tebas (sisi telapak tangan yang lain) sambil menggeser kaki depan menjadi kuda-kuda ’zen’.Ketiga latihan diatas diberikan secara bertahap sesuai tingkatannya dan sangat erat hubungannya dengan latihan rangkaian jurus yang berbeda tingkat kesulitannya pada tiap tahapan.

2. Rangkaian jurus (dalam istilah Karate disebut Kata):

Latihan ini merupakan pergerakan kuda-kuda dan jurus dasar, gabungan jurus, jurus berantai, perubahan kuda-kuda dan posisi tubuh.Rangkaian ini digubah dengan selalu terkandung 3 (tiga) unsur sumber kekuatan manusia, yaitu : nafas (breath), saripati jurus (essence) dan spirit (semangat). Selain indah adalah merupakan latihan kekuatan/ketahanan fisik dan stamina, juga merupakan latihan kelenturan tubuh dan kemantapan kuda-kuda, karena tiap rangkaian jurus ini cukup banyak pergerakannya (harus hafal) dan akan memakan waktu 7-10 menit. Dan yang terpenting sebagai latihan penguasaan/pengendalian kekuatan/ketahanan tubuh, kepekaan rasa dan juga semangat yang ditandai dengan ”pekik khas” pada akhir pergerakan jurus berantai ataupun jurus dengan kekuatan terfokus.

3. Sistimatika perkelahian (dalam istilah Karate disebut Kumite):

Setelah berlatih selama 1,5 tahun latihan 1 dan 2 diatas, baru boleh belajar dan berlatih sistimatika perkelahian, dimulai dari yang paling sederhana sebagaimana tahapan berikut ini :

a.Dasar-dasar perkelahian: menyerang-menangkis-counter attack (ditahan) dengan jurus-jurus yang ditentukan Pelatih, serta dilasanakan dengan aba-aba Pelatih (dalam istilah Karate disebut Kihon Kumite).

b.Perkelahian semi bebas: menyerang-menangkis dan counter attack (ditahan) ditentukan oleh Pelatih, demikian juga siapa yang menyerang lebih dulu/bergantian, dilakukan tanpa aba-aba dari Pelatih (istilah dalam Karate Ippon Kumite).Serangan dan tangkisan yang baik akan dinilai, sebagai persiapan latihan selanjutnya.

c.Perkelahian berpasangan terencana: kerjasama 2 orang atau lebih untuk berlatih perkelahian dengan beberapa jurus yang direncanakan dibawah pengawasan dari Pelatih. Biasanya dipakai sebagai demonstrasi ketrampilan pada waktu presentasi menarik anggota baru (dalam istilah Kempo disebut Embu).

Setelah kurang lebih setahun berlatih latihan 3 a,b dan , maka diperkirakan ”wadah” fisio energi sudah terbentuk, maka sudah diperbolehkan melakukan latihan :

d.Perkelahian bebas: latihan penggunaan jurus pada perkelahian sebenarnya (baik jurus tunggal,berantai maupun didahului dengan pancingan/tipuan), namun ada peraturan yang sangat ketat untuk mendidik sportifitas, mencegah kecelakaan yang fatal ataupun emosi yang tak terkendali. Latihan ini dipimpin oleh Pelatih yang juga bertindak sebagai Wasit yang memberi penilaian dan nasehat (dalam istilah Karate disebut Jiyu Kumite).

Beberapa catatan tentang Olah Raga Beladiri :

1.Federasi Olah Raga Karate Indonesia (FORKI) sudah sering menyelenggarakan Pertandingan tingkat Nasional dan sebagai anggota WUKO (World Union Karatedo International) sering juga mengikuti pertandingan tingkat Internasional, baik untuk kategori KATA maupun KUMITE (beregu dan perorangan).

2. Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) juga sering menyelenggarakan pertandingan tingkat Nasional dan sudah berhasil menjadikan Olah Raga Pencak Silat sebagai Olah Raga yang dapat dipertandingkan ditingkat Internasional.

Ditanah air yang tercinta, INDONESIA, terdapat berbagai jenis olah raga yang bersifat massal, baik yang import maupun yang lokal/asli dan dengan berbagai alirannya. Dimana Olah Raga Beladiri dan Olah Raga Pernafasan serta berbagai alirannya termasuk kedalam lingkup Islami, karena memiliki sifat-sifat pembinaan kesehatan dan kekuatan fisik, character building, iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa………..bukan untuk menyesatkan aqidah beragama atau mendidik seseorang menjadi preman/tukang pukul.

Mungkin kita bisa mencontoh bangsa Jepang yang juga memiliki berbagai jenis Olah Raga Beladiri dengan berbagai alirannya, namun berhasil membentuk generasi muda dan penerusnya sehingga menjadi “Macan Asia” yang disegani diseluruh dunia.Alangkah indahnya jikalau semua organisasi Olah Raga Beladiri & Olah Raga Pernafasan dengan berbagai alirannya yang termasuk kedalam lingkup Islami, saling berlomba-lomba memberikan sumbangsihnya kepada agama, bangsa dan negara dengan mendidik/menghasilkan generasi muda Indonesia sebagai manusia-manusia pembangunan yang hebat. Bersama-sama memiliki ijtihad mendidik/menghasilkan generasi penerus sebagai muslim yang kuat, yang sanggup untuk :

1.Memelihara harga diri, kedaulatan dan kemerdekaan bangsa

2.Memegang teguh amanah bangsa dan negara

3.Menyempurnakan ikhtiar dengan ridha Allah swt.

4.Menjaga silaturrahmi bangsa dengan sopan santun

5.Menguasai diri dengan sabar dan tawakkal


Tentunya semua warganegara Indonesia mengharapkan, suatu saat negeri yang kaya raya akan sumber daya alam, tanah yang subur dengan alam yang ramah dan lautan yang seperti kolam susu dapat menjadi salah satu developed country in the world ……. suatu negeri yang baldatun toyyibatun warabbun ghafur didalam pengelolaan muslim yang kuat!. Insya Allah.

Ada baiknya sebelum tulisan ini disudahi, disampaikan sebuah hadits Rasulullah Nabi Muhammad saw. yang sangat populer semasa Khalifah Umar bin Khattab r.a. :

”Jika seseorang (muslim) memiliki ijtihad,maka: jika berhasil,mendapat dua upah. Dan jika tidak/belum berhasil,maka upahnya hanya satu ….. tetap dapat upah”.

Mungkin pada kesempatan lainnya akan diuraikan lebih mendalam mengenai ’energi’ dalam pengertian SENDI Islami dan/atau yang termasuk dalam lingkup Islami.

Wassalam,

Featured: Yusmardi Yasni/Muslim Ghafarrah

NB: Salam hormat untuk kawan-kawan Thaifah Manshurah dimana saja berada.
DIPOSTING OLEH Reza Agusti | June 20, 2008

Sumber: ISLAMIC BASE DEFENSIVE ARTS (IBDA)

Ikatan Pencak Silat Indonesia




Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) adalah organisasi nasional Indonesia yang membawahi kegiatan Pencak silat secara resmi , antara lain menyelenggarakan pertandingan, membakukan peraturan dan lain-lain.

Sejarah Ikatan Pencak Silat Indonesia

[sunting]
Sejarah dan perkembangannya

Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya. Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama.

Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun. Sampai saat ini belum ada naskah atau himmpunan mengenai sejarah pembelaan diri bangsa Indonesia yang disusun secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan yang lebih teratur.

Hanya secara turun temurun dan bersifat pribadi atau kelompok latar belakang dan sejarah pembelaan diri inti dituturkan. Sifat-sifat ketertutupan karena dibentuk oleh zaman penjajahan di masa lalu merupakan hambatan pengembangan di mana kini kita yang menuntut keterbukaan dan pemassalan yang lebih luas.

[sunting]
A. Perkembangan pada zaman sebelum penjajahan Belanda

Nenek moyang kita telah mempunyai peradaban yang tinggi, sehingga dapat berkembang menjadi rumpun bangsa yang maju. Daerah-daerah dan pulau-pulau yang dihuni berkembnag menjadi masyarakat dengan tata pemerintahan dan kehidupan yang teratur. Tata pembelaan diri di zaman tersebut yang terutama didasarkan kepada kemampuan pribadi yang tinggi, merupakan dasar dari sistem pembelaan diri, baik dalam menghadapi perjuangan hidup maupun dalam pembelaan berkelompok.

Para ahli pembelaan diri dan pendekar mendapat tempat yang tinggi di masyarakat. Begitu pula para empu yang membuat senjata pribadi yagn ampuh seperti keris, tombak dan senjata khusus. Pasukan yang kuat di zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan lainnya di masa itu terdiri dari prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan diri individual yang tinggi. Pemukupan jiwa keprajuritan dan kesatriaan selalu diberikan untuk mencapai keunggulan dalam ilmu pembelaan diri. Untuk menjadi prajurit atau pendekar diperulan syarat-syarat dan latihan yang mendalam di bawah bimbingan seorang guru. Pada masa perkembangan agama Islam ilmu pembelaan diri dipupuk bersama ajaran kerohanian. Sehingga basis-basis agama Islam terkenal dengan ketinggian ilmu bela dirinya. Jelaslah, bahwa sejak zaman sebelum penjajahan Belanda kita telah mempunyai sistem pembelaan diri yang sesuai dengan sifat dan pembawaan bangsa Indonesia.

[sunting]
B. Perkembangan Pencak Silat pada zaman penjajahan Belanda

Suatu pemerintahan asing yang berkuasa di suatu negeri jarang sekali memberi perhatian kepada pandangan hidup bangsa yang diperintah. Pemerintah Belandan tidak memberi kesempatan perkembangan Pencak Silat atau pembelaan diri Nasional, karena dipandang berbahaya terhadap kelangsungan penjajahannya. Larangan berlatih bela diri diadakan bahkan larangan untuk berkumpul dan berkelompok. Sehingga perkembangan kehidupan Pencak Silat atau pembelaan diri bangsa Indonesia yang dulu berakar kuat menjadi kehilangan pijakan kehidupannya. Hanya dengan sembunyi-sembunyi dan oleh kelompok-kelompok kecil Pencak Silat dipertahankan. Kesempatan-kesempatan yang dijinkan hanyalah berupa pengembangan seni atau kesenian semata-mata masih digunakan di beberapa daerah, yang menjurus pada suatu pertunjukan atau upacara saja. Hakekat jiwa dan semangat pembelaan diri tidak sepenuhnya dapat berkembang. Pengaruh dari penekanan di zaman penjajahan Belanda ini banyak mewarnai perkembangan Pencak Silat untuk masa sesudahnya.

[sunting]
C. Perkembangan Pencak Silat pada pendudukan Jepang

Politik Jepang terhadap bangsa yang diduduki berlainan dengan politik Belanda. Terhadap Pencak Silat sebagai ilmu Nasional didorong dan dikembangkan untuk kepentingan Jepang sendiri, dengan mengobarkan semangat pertahanan menghadapi sekutu. Di mana-mana atas anjuran Shimitsu diadakan pemusatan tenaga aliran Pencak Silat. Di seluruh Jawa serentak didirkan gerakan Pencak Silat yang diatur oleh Pemerintah. Di Jakarta pada waktu itu telah diciptakan oleh para pembina Pencak Silat suatu olarhaga berdasarkan Pencak Silat, yang diusulkan untuk dipakai sebagai gerakan olahraga pada tiap-tiap pagi di sekolah-sekolah. Usul itu ditolak oleh Shimitsu karena khawatir akan mendesak Taysho, Jepang. Sekalipun Jepang memberikan kesempatan kepada kita untuk menghidupkan unsur-unsur warisan kebesaran bangsa kita, tujuannya adalah untuk mempergunakan semangat yang diduga akan berkobar lagi demi kepentingan Jepang sendiri bukan untuk kepentingan Nasional kita.

Namun kita akui, ada juga keuntungan yang kita peroleh dari zaman itu. Kita mulai insaf lagi akan keharusan mengembalikan ilmu Pencak Silat pada tempat yang semula didudukinya dalam masyarakat kita.

[sunting]
D. Perkembangan Pencak Silat pada Zaman Kemerdekaan

Walaupun di masa penjajahan Belanda Pencak Silat tidak diberikan tempat untuk berkembang, tetapi masih banyak para pemuda yang mempelajari dan mendalami melalui guru-guru Pencak Silat, atau secara turun-temurun di lingkungan keluarga. Jiwa dan semangat kebangkitan nasional semenjak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya yang dapat dikembangkan sebagai identitas Nasional. Melalui Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia maka pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta terbentuklah IPSI yang diketuai oleh Mr. Wongsonegoro.

Program utama disamping mempersatukan aliran-aliran dan kalangan Pencak Silat di seluruh Indonesia, IPSI mengajukan program kepada Pemerintah untuk memasukan pelajaran Pencak Silat di sekolah-sekolah.

Usaha yang telah dirintis pada periode permulaan kepengurusan di tahun lima puluhan, yang kemudian kurang mendapat perhatian, mulai dirintis dengan diadakannya suatu Seminar Pencak Silat oleh Pemerintah pada tahun 1973 di Tugu, Bogor. Dalam Seminar ini pulalah dilakukan pengukuhan istilah bagi seni pembelaan diri bagnsa Indonesia dengan nama "Pencak Silat" yang merupakan kata majemuk. Di masa lalu tidak semua daerah di Indonesia menggunakan istilah Pencak Silat. Di beberapa daerah di jawa lazimnya digunakan nama Pencak sedangkan di Sumatera orang menyebut Silat. Sedang kata pencak sendiri dapat mempunyai arti khusus begitu juga dengan kata silat.

Pencak, dapat mempunyai pengertian gerak dasar bela diri, yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan.

Silat, mempunyai pengertian gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber pada kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri/ manusia dari bela diri atau bencana. Dewasa ini istilah pencak silat mengandung unsur-unsur olahraga, seni, bela diri dan kebatinan. Definisi pencak silat selengkapnya yang pernah dibuat PB. IPSI bersama BAKIN tahun 1975 adalah sebagai berikut :

Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

[sunting]
Aspek dalam pencak silat

[sunting]
Pencak Silat sebagai ajaran kerohanian

Umumnya Pencak Silat mengajarkan pengenalan diri pribadi sebagai insan atau mahluk hidup yang pecaya adanya kekuasaan yang lebih tinggi yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Biasanya, Pencak Silat sebagai ajaran kerohanian/kebatinan diberikan kepada siswa yang telah lanjut dalam menuntut ilmu Pencak Silatnya. Sasarannya adalah untuk meningkatkan budi pekerti atau keluhuran budi siswa. Sehingga pada akhirnya Pencak Silat mempunyai tujuan untuk mewujudkan keselarasan/ keseimbangan/keserasian/alam sekitar untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, guna mengisi Pembangunan Nasional Indonesia dalam mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya yang Pancasilais.

[sunting]
Pencak Silat sebagai seni

Ciri khusus pada Pencak Silat adalah bagian kesenian yang di daerah-daerah tertentu terdapat tabuh iringan musik yang khas. Pada jalur kesenian ini terdapat kaidah-kaidah gerak dan irama yang merupakan suatu pendalaman khusus (skill). Pencak Silat sebagai seni harus menuruti ketentuan-ketentuan, keselarasan, keseimbangan, keserasian antara wirama, wirasa dan wiraga.

Di beberapa daerah di Indonesia Pencak Silat ditampilkan hampir semata-mata sebagai seni tari, yang sama sekali tidak mirip sebagai olahraga maupun bela diri. Misalnya tari serampang dua belas di Sumatera Utara, tari randai di Sumatera Barat dan tari Ketuk Tilu di Jawa Barat. Para penari tersebut dapat memperagakan tari itu sebagai gerak bela diri yang efektif dan efisien untuk menjamin keamanan pribadi.

[sunting]
Pencak Silat sebagai olahraga umum

Walaupun unsur-unsur serta aspek-aspeknya yang terdapat dalam Pencak Silat tidak dapat dipisah-pisahkan, tetapi pembinaan pada jalur-jalur masing-masing dapat dilakukan. Di tinjau dari segi olahraga kiranya Pencak Silat mempunyai unsur yang dalam batasan tertentu sesuai dengan tujuan gerak dan usaha dapat memenuhi fungsi jasmani dan rohani. Gerakan Pencak Silat dapat dilakukan oleh laki-laki atau wanita, anak-anak maupun orang tua/dewasa, secara perorangan/kelompok.

Usaha-usaha untuk mengembangkan unsur-unsur olahraga yang terdapat pada Pencak Silat sebagai olahraga umum dibagi dalam intensitasnya menjadi :
Olahraga rekreasi
Olahraga prestasi
Olahraga massal



Pada seminar Pencak Silat di Tugu, Bogor tahun 1973, Pemerintah bersama para pembina olahraga dan Pencak Silat telah membahas dan menyimpulkan makalah-makalah :
1. Penetapan istilah yang dipergunakan untuk Pencak Silat
2. Pemasukan Pencak Silat sebagai kurikulum pada lembaga-lembaga pendidikan
3. Metode mengajar Pencak Silat di sekolah
4. Pengadaan tenaga pembina/guru Pencak Silat untuk sekolah-sekolah
5. Pembinaan organisasi guru-guru Pencak Silat dan kegiatan Pencak Silat di lingkungan sekolah
6. Menanamkan dan menggalang kegemaran serta memassalkan Pencak Silat di kalangan pelajar/mahasiswa.

Sebagai tindak lanjut dari pemikiran-pemikiran tersebut dan atas anjuran Presiden Soeharto, program olahraga massal yang bersifat penyegaran jasmani digarap terlebih dahulu, yang telah menghasilkan program Senam Pagi Indonesia (SPI).

[sunting]
Pencak Silat sebagai olahraga prestasi (olahraga pertandingan)

Pengembangan Pencak Silat sebagai olahraga & pertandingan (Championships) telah dirintis sejak tahun 1969, dengan melalui percobaan-percobaan pertandingan di daerah-daerah dan di tingkat pusat. Pada PON VIII tahun 1973 di Jakarta telah dipertandingkan untuk pertama kalinya yang sekaligus merupakan Kejuaraan tingkat Nasional yang pertama pula. Masalah yang harus dihadapi adalah banyaknya aliran serta adanya unsur-unsur yang bukan olahraga yang sudah begitu meresapnya di kalangan Pencak Silat. Dengan kesadaran para pendekar dan pembina Pencak Silat serta usaha yang terus menerus maka sekarang ini program pertandingan olahraga merupakan bagian yang penting dalam pembinaan Pencak Silat pada umumnya. Sementara ini Pencak Silat telah disebarluaskan di negara-negara Belanda, Belgia, Luxemburg, Perancis, Inggris, Denmark, Jerman Barat, Suriname, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru.

[sunting]
Program pembinaan Pencak Silat

Pencak Silat sebagai budaya Nasional bangsa Indonesia mempunyai banyak ragam khas maisng-masing daerah, jumlah perguruan/aliran di segenap penjuru tanah air ini diperkirakan sebanyak 820 perguruan/aliran.

Oleh karena itu dirasakan perlu adanya pembinaan yang sistimatis untuk melestarikan warisan nenek moyang kita. Terlebih-lebih setelah Kungfu masuk IPSI, atas anjuran Pemerintah berdasarkan pertimbangan lebih baik Kungfu berada di dalam IPSI sehingga lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadapnya, sekaligus menasionalisasikan.

Standarisasi yang telah dirintis pembuatannya, hanyalah untuk jurus dasar bagi keperluan khusus olahraga dan bela diri. Sedangkan pengembangannya telah diserahkan kepad setiap perguruan yang ada. Sistem pembinaan yang dipakai oleh IPSI ialah setiap aspek yang ada dijadikan jalur pembinaan, sehingga jalur pembinaan Pencak Silat meliputi :

1. Jalur pembinaan seni
2. Jalur pembinaan olahraga
3. Jalur pembinaan bela diri
4. Jalur pembinaan kebatinan

Keempat jalur ini diolah, dengan saringan dan mesin sosial budaya, yaitu Pancasila.

Sumber : Wikipedia Indonesia